Forest Bathing: Mandi Hutan untuk Jiwa yang Lebih Tenang
- Elizabeth Santoso
- 9 Apr
- 1 menit membaca
Di tengah gaya hidup modern yang serba cepat dan penuh tekanan, banyak orang mencari cara untuk meredakan stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Salah satu metode yang semakin populer adalah forest bathing atau Shinrin-yoku, sebuah praktik asal Jepang yang mengajak seseorang untuk menyatu dengan alam melalui aktivitas berjalan santai di dalam hutan. Berbeda dengan sekadar mendaki atau berolahraga, forest bathing bertujuan untuk melibatkan seluruh indera—merasakan angin sejuk, mendengarkan suara burung, mencium aroma dedaunan, dan menikmati pemandangan hijau yang menenangkan.
Penelitian menunjukkan bahwa berada di lingkungan hutan dapat menurunkan kadar kortisol, hormon stres dalam tubuh. Selain itu, senyawa alami yang dilepaskan oleh pepohonan, seperti phytoncides, terbukti dapat meningkatkan sistem imun dengan meningkatkan produksi sel pembunuh alami (natural killer cells) yang membantu melawan infeksi dan sel kanker. Efek relaksasi dari forest bathing juga dapat membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan kualitas tidur, serta mengurangi gejala kecemasan dan depresi.
Bagi mereka yang ingin mencoba forest bathing, tidak diperlukan persiapan khusus atau peralatan tertentu. Cukup kunjungi area hijau seperti taman kota, kebun botani, atau hutan di sekitar tempat tinggal, dan habiskan waktu setidaknya 30–60 menit untuk menikmati suasana tanpa gangguan teknologi. Fokuslah pada pengalaman sensorik—rasakan tekstur batang pohon, dengarkan suara gemerisik dedaunan, dan hirup udara segar secara perlahan.
Di era yang didominasi oleh layar digital dan kesibukan yang tiada henti, menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan alam dapat menjadi terapi alami yang sangat bermanfaat. Forest bathing bukan sekadar tren, tetapi sebuah praktik yang bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan mental dan fisik dalam jangka panjang.
Comments