Skincare anti polusi semakin populer di era modern, terutama di perkotaan dengan tingkat polusi udara yang tinggi. Produk-produk ini sering diklaim mampu melindungi kulit dari dampak buruk polutan seperti partikel debu, asap kendaraan, dan radikal bebas. Namun, apakah manfaat tersebut nyata atau sekadar strategi pemasaran?
Polusi udara diketahui menjadi salah satu penyebab utama penuaan dini, kulit kusam, dan jerawat. Partikel polusi dapat merusak lapisan pelindung kulit, menembus pori-pori, dan memicu peradangan. Produk skincare anti polusi umumnya mengandung bahan seperti antioksidan (vitamin C, E), niacinamide, dan pelembap berbasis humektan yang bertujuan melindungi kulit dari kerusakan lingkungan.
Studi ilmiah mendukung efektivitas bahan ini. Antioksidan membantu melawan radikal bebas yang dihasilkan oleh polusi, sementara pelembap menciptakan penghalang pelindung pada permukaan kulit. Selain itu, banyak produk anti polusi yang mengandung SPF untuk melindungi dari sinar UV, yang sering berkolaborasi dengan polusi dalam merusak kulit.
Namun, efektivitas produk ini juga tergantung pada rutinitas skincare keseluruhan. Pembersihan wajah yang baik dan penggunaan sunscreen tetap menjadi langkah utama. Skincare anti polusi bukan mitos, tetapi hasilnya bergantung pada kualitas produk dan konsistensi pemakaian.
Commenti